Les Nanyang

Salah satu program Les unggulan di Bimbel Akong adalah Les Nanyang. Bimbel atau les private di tempat lain di Indonesia sedikit sekali yang bisa mengajar pelajaran susah seperti Les Nanyang / Les NUS. Hanya di Bimbel Akong yang bisa menghandle pelajaran yang sangat susah tersebut. Untuk lebih jelasnya apa itu Les Nanyang dan mengapa sangat penting untuk mengambil Les Nanyang di Bimbel Akong, simaklah penjelasan berikut ini.

Apa Itu Les Nanyang?

Les Nanyang sebenarnya merupakan program les di Bimbel Akong yang mempersiapkan siswa untuk siap ikut tes UEE NTU (University Entrance Exam Nanyang Technological University, Singapore). Seperti kita ketahui NTU (Nanyang Technological University) sangat nge-trend di dalam dunia pendidikan Indonesia, bahkan di seluruh Asia. Nanyang merupakan universitas di Singapore yang menjadi favorite jutaan orang di Indonesia. Setiap tahunnya, ribuan siswa yang berprestasi bertarung memperebutkan hanya secuil kursi yang di quota kan Singapore Government untuk Indonesian Citizen. Mereka wajib ikut tes UEE NTU, yang biasanya diselenggarakan di pertengahan atau akhir Januari atau di awal bulan Februari setiap tahunnya di hanya 2 kota, yakni Jakarta dan Medan.

Seorang siswa yang juara di sekolahnya, belum tentu juara di sekolah lain, sehingga bisa dibilang ga ada apa apanya dibanding dengan yang lain, jadi tidak bisa bersombong diri bahwa dirinya juara. Sehingga kompetisinya demikian ketatnya. Soal-soal Nanyang Tes pun sangatlah sulit. Sebagai perbandingan,kesulitannya bisa mencapai 10 kali lipat soal SBMPTN ataupun SIMAK UI. Sedangkan seperti kita ketahui,tingkat kesulitan SBMPTN 2 kali UN, dan kesulitan SIMAK UI 3 kali UN. Jadi bisa dibayangkan tingkat kesulitannya berkali-kali lipat daripada UN (Ujian Nasional).

Meskipun sulit, ribuan siswa di seluruh Indonesia, seperti kota Makasar, Manado, Ambon, Papua, Bali, Aceh, Medan, Palembang, Jogyakarta, Semarang, Surabaya, Jakarta, dan lain lain sangat antusias mengikuti tes tersebut. Mengapa antusias? Ya karena dengan kuliah di Nanyang Technological University berarti memperbaiki kehidupan keluarga. Dengan high income,bilamana setelah lulus mendapat gaji 50 juta per bulan atau lebih bekerja di Singapore. Sedangkan, bilamana lulus di Indonesia, bekerja di sini, gaji fresh graduate hanyalah 2-3 juta/bulan. Suatu gap income yang sangat tinggi.Anda bisa hitung kalau gaji sebulan 50 juta, setahun 650juta (plus THR). Sedangkan kalau kerja di Indonesia setahun fresh graduate 39juta. Hampir 17 kali lipat. Sehingga 1 tahun kerja di Singapore gajinya= 17 tahun kerja di Indonesia.

Kedua, si siswa setelah lulus, akan bisa meng apply permanent resident of Singapore (Green Card) atau bahasa lainnya penduduk Singapore. Siswa tidak perlu menanggalkan WNI (Indonesian Citizen). Dengan Singaporean permanent resident, siswa tersebut memiliki hak yang sama dengan Singaporean citizen, yang berbeda cuma tidak memiliki hak dalam pemilu Singapore, ya but no problem cuma hanya pemilu. Dengan segudang fasilitas yang didapat sebagai Singaporean permanent resident seperti tunjangan hari tua,tunjangan pengangguran, tunjangan istri, tunjangan istri melahirkan, tunjangan anak, tunjangan sekolah / kuliah, sangat menggiurkan sekali. Bilamana sudah PR (permanent resident), title WNI pun tetap dimiliki. Dan bilamana orangtua siswa sudah tua, ingin pensiun, maka siswa yang sudah menjadi PR Singapore tersebut bisa menarik orangtuanya bahkan adik, kakaknya untuk tinggal di Singapore. Orangtua tersebut disponsori si anak, sehingga otomatis menjadi PR juga, dan bisa menikmati jaminan kesehatan juga untuk hari tua nya sehingga bisa saving banyak.

Sebagai contoh, Sang Pengajar yang banyak melakukan business trip ke Singapore,sering kali bertemu dengan anak-anak alumni UI yang bekerja di Singapore. Perlu diketahui, yang bekerja di sana “banyak sekali”. Artinya orang-orang pintar yang ada di Indonesia ternyata sudah pindah ke Singapore, yang menawarkan berbagai fasilitas dan gaji yang sangat menggiurkan.

Mengapa Harus Mengambil Program Les Nanyang Ini Di Bimbel Akong?

Materi yang dites di UEE Nanyang (tes masuk Universitas Nanyang Singapore) seperti yang tertera di website Nanyang, yakni dari bahan A Level ataupun AO Level. Namun kenyataannya tidaklah demikian. Selain materi A Level, banyak sekali materi dari sumber lain, yang dirahasiakan oleh Nanyang University, sebagai filter untuk menyaring anak-anak super jenius dari Indonesia. Selain itu seperti kita ketahui Cambridge A Level merupakan kurikulum yang sangat super susah.

Terlebih lagi Cambridge A Level di Singapore, merupakan hasil modifikasi dari MOE (Minister of Education Singapore), dimana pelajarannya lebih diperberat lagi. Bilamana ada orang yang bilang pelajaran International School gampang bangat dibandingkan pelajaran kurikulum Nasional, itu adalah bohong besar. Sedangkan materi AO Level, sebenarnya tidak ada sama sekali di Singapore yang menggunakan kurikulum AO Level. Hal tersebut hanyalah penamaan saja, untuk lebih lanjut mengenai AO Level, bisa ditanyakan siswa ketika sudah les di Bimbel Akong.

Sebagai pengajar yang sudah mengajar hampir 20 tahun, perbandingan kurikulum Cambridge A Level dengan kurikulum Nasional sangatlah tinggi sekali. Juara dari BPK Penabur SMAK 1 atau dari Santa Ursulla (yang merupakan ranking 2 besar Jakarta) sekalipun ngap-ngap an berhadapan dengan kurikulum Cambridge A Level ini. Pernah seorang juara dari salah satu BPK Penabur mengerjakan soal kimia pilihan ganda, dari 50 soal hanya benar 3 soal, sehingga si murid menangis.Dan ada juga anak SMA sekolah nasional disuruh mengerjakan soal SD Cambridge Singapore, dan tidak dapat mengerjakannya. Jadi anda bisa bayangkan seberapa sulitnya soal tersebut. Hal tersebut sebenarnya bukanlah salah si siswa, namun memang kurikulum nasional yang jauh tertinggal daripada negara-negara maju, yang memang merupakan tanggung jawab pemerintah Indonesia untuk melakukan perubahan radikal terhadap kurikulum yang ada.

Ada beberapa siswa yang mencoba auto didact (belajar sendiri) untuk persiapan UEE NTU, namun seperti pengalaman ditemui Sang Pengajar, ternyata banyak siswa tersebut salah arah / salah pengertian, serta tidak mengetahui cara-cara cepat dan konsep dasarnya. Sehingga sangat berat untuk siswa tersebut dengan auto didact untuk bisa compete dengan siswa dari sekolah lain yang memang sudah ikut dalam program persiapan UEE Nanyang / UEE NTU. Selain itu biasanya pada saat menjelang tes UEE NTU / tes Nanyang, siswa-siswa kelas 3 SMA sedang masa-masa sibuknya tryout dan berbagai ulangan umum menjelang UN (Ujian Nasional), sehingga fokus mereka terpecah dua. Oleh karenanya, ada baiknya untuk siswa untuk mengambil persiapan UEE NTU jauh-jauh hari sebisa mungkin. Mungkin kalau dari kelas 1 SMA lebih bagus, karena materi UEE NTU sangatlah banyak sekali.

Bimbel Akong yang merupakan pusat Les International School di Jakarta sangat berpengalaman hampir 20 tahun menangani kurikulum Cambridge A Level, maupun kurikulum negara-negara lainnya. Dengan ratusan murid dari berbagai sekolah international di Jakarta (Jadebotabek), bukanlah suatu yang sulit untuk mentransfer ilmu kepada siswa yang mengikuti program belajar Les Nanyang (UEE NTU / University Entrance Exam Nanyang Technological University, Singapore).

Biasanya di bulan Juni-Juli dan Desember-Januari banyak sekali murid-murid dari berbagai kota di Indonesia yang datang ke Jakarta untuk join persiapan Les Nanyang ini. Dengan Les Nanyang ini sebenarnya merupakan bekal tambahan juga si siswa untuk pelajaran sekolahnya. Karena banyak ditemukan bahwa murid-murid yang ikut Les Nanyang semenjak kelas 1 SMA, selalu bisa memegang kendali juara di sekolahnya.